Skip to main content

Identifikasi Struktur

Struktur adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari balok-balok atau elemen objek lainnya dengan perletakkannya. Elemen balok merupakan elemen yang bertugs menerima beban dan perletakkan memberikan reaksi untuk menstabilkan sruktur terhadap beban. Perletakkan merupakan hal yang harus diperhatikan dalam suatu struktur karena menentukan kestabilan struktur itu sendiri, selain dari itu macam-macam dari perletakkan memberikan gaya reaksi yang berbeda-beda juga.

Macam-macam perletakkan:

1.      Rol, bisa bereaksi akibat beban vertikal saja

Gambar 1 Ilustrasi Rol (Sumber : Sructural Analysis 8th Edition, R. C. Hibbeler )

2.      Sendi, bisa bereaksi akibat beban vertikal dan horizontal

Gambar 2 Ilustrasi Sendi (Sumber : Sructural Analysis 8th Edition, R. C. Hibbeler )

 

3.      Jepit, bisa bereaksi akibat beban vertikal, beban horizontal, serta momen

Gambar 3 Ilusrasi Jepit (Sumber : Sructural Analysis 8th Edition, R. C. Hibbeler )

Selain dari perletakkan dalam suatu struktur, elemen balok dalam suatu struktur pasti tidak bisa selalu sepanjang yang direncanakan dan pasti menumpu pada elemen balok yang vertikal (kolom) maka dari itu pada balok terdapat sambungan.

Macam-macam sambungan:

1.     Sambungan gerber, pada sambungan ini perhitungan struktur dapat dipisah antara elemen satu dengan lainnya

Gambar 4 Ilustrasi Sambugan Pin / Sambungan Gerber (Sumber : Sructural Analysis 8th Edition, R. C. Hibbeler )


2.     Sambungan kaku, pada sambungan ini perhitungan struktur tak dapat dipisahkan

 

Gambar 5 Ilustrasi Sambungan Kaku (Sumber : Sructural Analysis 8th Edition, R. C. Hibbeler )

Macam-macam beban dan perilaku struktur

Macam-macam beban:

1.     Beban Terpusat, beban titik yang hanya ada pada satu titik itu saja dengan stuan gaya

2.     Beban Merata, beban dalam luasan atau garis dalam dengan satuan gaya per panjang

3.     Beban Momen, beban putaran pada struktur dengan satuan gaya dikali panjang 

Gambar 6 Beban-Beban (Sumber : Sructural Analysis 8th Edition, R. C. Hibbeler )

Masing-masing beban menghasilkan reaksi struktur yang berbeda-beda berganung pada sistem struktur.

Setiap struktur dengan beban maka akan selalu berusaha untuk mencapai keseimbangan dengan terciptanya reaksi pada perletakkan strukur namun tidak semua struktur bisa seimbang dan mencapai keseimbangan, maka dari itu berdasarkan keseimbangannya struktur dibagi menjadi 3 jenis yaitu statis tertenu, statis tak tentu, dan tidak seimbang:

1.     Statis tertentu

Statis tertentu merupakan struktur dimana keseimbangan tercapai hanya dengan perhitungan keseimbangan gaya-gaya vertikal, gaya-gaya horizontal, dan gaya momen atau putar terhadap titik tertentu.

Gambar 7 Contoh Struktur Statis Tertentu (Sumber : Sructural Analysis 8th Edition, R. C. Hibbeler )

Pada contoh Gambar 7 terlihat pada struktur terdapat perletakkan sendi dan perletakkan rol dimana perletakkan sendi memberikan 2 reaksi yaitu reaksi horizontal dan vertikal sedangkan perletakkan rol hanya memberikan satu perletakkan. Dalam kaidah struktural yang disebut statis tertentu adalah saat jumlah reaksi sama dengan tiga kali jumlah balok pada struktur. Untuk membuktikan struktur statis tertentu dengan 1 balok dalam struktur maka sebagai berikut:

r           = 3 x n,             r = jumlah reaksi,          n = jumlah balok

Reaksi  = 3 x jumlah balok

3          = 3 x 1

3          = 3 (Karena persamaan terpenuhi maka struktur tersebut merupakan statis tertentu)

Gambar 8 Contoh Struktur Statis Tertentu (Sumber : Sructural Analysis 8th Edition, R. C. Hibbeler )

Pada contoh Gambar 8 walau terlihat seperti ada 2 balok yang disambungkan oleh perletakkan sendi pada tengah struktur namun keseluruhan balok tersebut tetap terhitung hanya 1 balok. Dengan adanya perletakkan sendi dan rol dan 1 balok maka struktur tersebut merupakan statis tertentu sama dengan contoh Gambar 7.


Gambar 9 Contoh Struktur Statis Tertentu (Sumber : Sructural Analysis 8th Edition, R. C. Hibbeler )

Pada contoh Gambar 9 terlihat adanya sambungan sendi gerber pada tengah struktur, juga ada perletakkan sendi dan rol yang mampu menahan momen maka struktur terebut bisa dipisahkan menjadi struktur induk dan struktur anak sebagai berikut:

Gambar 10 Struktur Induk dan Struktur Anak Contoh Gambar 9 (Sumber : Sructural Analysis 8th Edition, R. C. Hibbeler )

Terlihat pada Gambar 10 bahwa struktur tersebut dengan 1 sendi gerber berarti terdapat 2 balok, di dalam sendi gerber tersebut terdapat 2 reaksi bagi masing-masing balok yang ada. Maka dari itu jumlah reaksi sesuai pada Gambar 10 terdapat 6 reaksi dan jumlah balok ada 2. Untuk pembuktian bahwa struktur tersebut adalah statis tertentu maka dilakukan perhitungan persamaan berikut:

r           = 3 x n,             r = jumlah reaksi,          n = jumlah balok

Reaksi  = 3 x jumlah balok

6          = 3 x 2

6          = 6 (Karena persamaan terpenuhi maka struktur tersebut merupakan statis tertentu)


2.     Statis Tak Tentu

Statis tak tentu merupakan struktur yang seimbang seperti statis tertentu namun perbedaannya adalah perhitungan keseimbangannya tidak bisa hanya memakai keseimbangan gaya-gaya horizontal, vertkal, dan momen saja namun dibutuhkan perhitungan tambahan berupa persamaan lendutan atau kekakuan struktur seperti halnya yang dikemukakan oleh Hooke F = K d, dimana F adalah gaya, K adalah kekakuan, dan d adalah deformasi. Untuk struktur statis tak tentu terdapat banyak cara analisisnya dan cara analisis tersebut diambil berdasarkan derajat statis tak tentu yang dihitung dengan cara banyak reaksi dikurangi 3 kali jumlah balok.

Gambar 11 Contoh Struktur Statis Tak Tentu (Sumber : Sructural Analysis 8th Edition, R. C. Hibbeler )

Gambar 11 merupakan struktur dengan 3 balok yang disambung dengan 2 sendi gerber dengan perletkkan 2 jepit (3 reaksi untuk 1 jepit maka 6 reaksi), maka dari itu cara yang sangat baik dilakukan untuk menentukan jumlah reaksi pada struktur tersebut adalah dengan membaginya dahulu menjadi balok-balok sebagai berikut:

Gambar 12 Balok-balok dari gambar 11 (Sumber : Sructural Analysis 8th Edition, R. C. Hibbeler )

Terlihat pada Gambar 12 bahwa struktur pada Gambar 11 merupakan 3 balok yang disambung dengan perletakan jepit pad sisi kanan dan jepit juga pada sisi kiri, maka dari itu ada 10 reaksi yang didapat pada struktur tersebut dan karena ada 3 balok maka derajat statis tak tentu dapat dihitung sebagai berikut:

Derajat statis tak tentu  =          r – 3 x n

Derajat statis tak tentu  =          jumlah reaksi – 3 x jumlah balok

Derajat statis tak tentu  =          10 – 3 x 3

Derajat statis tak tentu  =          1 (Bila derajat statis tak tentu = 0, maka struktur statis tertentu)

Gambar 13 Contoh Struktur Statis Tak Tentu (Sumber : Sructural Analysis 8th Edition, R. C. Hibbeler )

Ada pun contoh lainnya seperti yang terlihat pada Gambar 13 yaitu struktur dengan 1 balok dan perletakkan jepit (3 reaksi) dan 2 rol (1 reaksi untuk 1 rol berarti 2 reaksi). Maka dari itu perhitungan derajat statis tak tentu sebagai berikut:

Derajat statis tak tentu  =          r – 3 x n

Derajat statis tak tentu  =          5 – 3 x jumlah balok

Derajat statis tak tentu  =          5 – 3 x 1

Derajat statis tak tentu  =          2 (Bila derajat statis tak tentu = 0, maka struktur statis tertentu)


3.     Struktur Tak Stabil

Struktur tak stabil atau struktur tak seimbang adalah sruktur yang tidak mengalami keseimbangan dengan beban-beban yang ada.

 

Gambar 14 Contoh Struktur Tak Seimbang (Sumber : Sructural Analysis 8th Edition, R. C. Hibbeler )

Pada Gambar 14 terlihat bahwa ada 1 balok yang menumpu pada 3 perletakkan rol dimana bila dibuat garis lurus ke atas dari perletakkan rol maka ketiga garis tersebut bertemu di satu titik yang berarti ketiga reaksi tersebut akan bernilai 0, maka dari itu struktur tersebut tidak akan seimbang walaupun sebenarnya bila dilakukan perhitungan derajat statis tak tentu berikut

Derajat statis tak tentu  =          r – 3 x n

Derajat statis tak tentu  =          jumlah reaksi – 3 x jumlah balok

Derajat statis tak tentu  =          3 – 3 x 1

Derajat statis tak tentu  =          0 (Derajat statis tak tentu bernilai 0, maka struktur tersebut statis tak tentu)

Walau dengan perhitungan derajat statis tak tentu didapatkan kesimpulan struktur merupakan statis tertentu namun tetap saja karena perletakkan bernilai nol maka struktur tak seimbang.

 

Gambar 15 Contoh Struktur Tak Seimbang (Sumber : Sructural Analysis 8th Edition, R. C. Hibbeler )

Pada Gambar 15 terlihat 1 balok dengan 3 perletakkan rol yang berarti bila dihitung derajat statis tak tentu akan didapat sebagi berikut

Derajat statis tak tentu  =          r – 3 x n

Derajat statis tak tentu  =          jumlah reaksi – 3 x jumlah balok

Derajat statis tak tentu  =          3 – 3 x 1

Derajat statis tak tentu  =          0 (Derajat statis tak tentu bernilai 0, maka struktur tersebut statis tak tentu)

Didapatkan bahwa struktur tersebut statis tertentu namun bila struktur tersebut diberikan gaya horizontal ke kanan atau ke kiri maka perletakkan tidak bisa menahannya yang berarti struktur tersebut akan bergerak ke kanan atau ke kiri bila diberikan gaya horizontal sesuai arahnya

Daftar Pustaka:

Hibbeler, R.C., 2012. Sructural Analysis. United States of America: Pearson Prentice Hall