Skip to main content

Posts

Bahan Pembentuk Beton Bertulang

  Jenis Semen dan Agregat Beton merupakan material yang digunakan untuk konstruksi bangunan dan infrastruktur yang biasa dijumpai di Negara Indonesia. Beton merupakan material buatan manusia yang terdiri dari beberapa elemen; air, semen, agregat kasar, dan agregat halus. Agregat kasar adalah kerikil atau batuan dengan diameter kurang dari sama dengan 38,1 mm (1,5 inci) dan agregat halus adalah pasir. Air sebagai media pembantu perekatan yang terjadi antara semen sebagai bahan perekat dan elemen agregat-agregat yang ada. Semen dapat dibagi menjadi dua macam yaitu semen hidrolis dan semen non-hidrolis: Semen Hidrolis: ·         Mengeras saat bereaksi dengan air ·         Tahan terhadap air setelah mengeras ·         Tidak larut dalam air setelah mengeras ·         Contoh: Semen alumina, semen portland, dan lainnya.   Semen Non-Hidrolis: ·         Mengeras tanpa melibatkan air ·         Tidak tahan air setelah mengeras ·         Harus selalu dalam keadaan kering setela

Ukuran Butir Tanah

Tanah merupakan suatu hal yang tidak diciptakan oleh manusia melainkan diciptakan oleh Tuhan dimana hal-hal yang diciptakan oleh Tuhan merupakan hal yang kompleks dan rumit, namun manusia hanya harus mempelajari dan mengerti bagaimana penciptaan Tuhan bekerja. Identifikasi tanah bagi manusia menjadi penting karena sifat tanah berasal dari jenis tanahnya berdasarkan ukurannya. Berdasarkan ukuran tanah terbagi menjadi 4 jenis: ·         Kerikil               (Berdasarkan USCS, ukuran butir berkisar dari 4,75 mm hingga 75 mm) ·         Pasir                  (Berdasarkan USCS, ukuran butir berkisar dari 0,075 mm hingga 4,75 mm) ·         Lanau                (Berdasarkan AASHTO, ukuran butir berkisar dari 0,005 mm hingga 0,075 mm) ·         Lempung           (Berdasarkan AASHTO, ukuran butir kurang dari 0,005 mm) Gambar 1 Jenis Tanah Berdasarkan Ukuran Butir (Sumber : Geotechnical Engineering Principles and Practices, Donald P

Identifikasi Struktur

Struktur adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari balok-balok atau elemen objek lainnya dengan perletakkannya. Elemen balok merupakan elemen yang bertugs menerima beban dan perletakkan memberikan reaksi untuk menstabilkan sruktur terhadap beban. Perletakkan merupakan hal yang harus diperhatikan dalam suatu struktur karena menentukan kestabilan struktur itu sendiri, selain dari itu macam-macam dari perletakkan memberikan gaya reaksi yang berbeda-beda juga. Macam-macam perletakkan: 1.       Rol, bisa bereaksi akibat beban vertikal saja Gambar 1 Ilustrasi Rol (Sumber : Sructural Analysis 8th Edition, R. C. Hibbeler ) 2.       Sendi, bisa bereaksi akibat beban vertikal dan horizontal Gambar 2 Ilustrasi Sendi (Sumber : Sructural Analysis 8th Edition, R. C. Hibbeler )   3.       Jepit, bisa bereaksi akibat beban vertikal, beban horizontal, serta momen Gambar 3 Ilusrasi Jepit (Sumber : Sructural Analysis 8th E